Jumat, 13 Mei 2011

Al-Quran Sebagai Pusat Energy, Tak Dapat Diragukan


 Al-Quran merupakan pusat energi, ia memiliki energi yang tidak dapat dimusnahkan karena semua energy yang ada dalam Al-Quran merupakan energi yang Maha Dahsyat yang berasal dari Allah SWT. Energi-energi tersebut tersalurkan dari Al-Quran kepada pembaca-pembacanya. Energi Al-Quran mencakupi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia, pendidikan, sejarah, kesuksesan, pengorbanan, dan lain-lain, tapo pada pembahasan sekarang ini kita hanya membahas sebagian kecil saja dari energi yang ada dalam kandungan tersebut, sebagian kecil dari energi yang dikandung Al-Quran ini saja sudah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia, itu artinya, yang dimiliki Tuhan sangat luas,  yang dimiliki manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan Kuasa Tuhan.

Energi doa, doa sama halnya dengan membaca Al-Quran, karena keduanya memiliki kesamaan, yaitu cara manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan, orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Quran maka energi doa akan selalu mengalir padanya, setiap permohonan mereka seringkali dijawab langsung oleh Allah SWT. Energi doa dari Al-Quran itu mengalir dan berubah menjadi sesuatu yang konkrit yaitu tercapainya keinginan yang diharapkan. 

Kita sering bertanya-tanya kenapa doa kita sulit dikabulkan ? padahal kita sudah bersusah payah berusaha, beribadah di tengah malam, tetapi doa tidak jua kunjung dikabulkan. Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa kita belum juga mendapatkan apa yang kita minta dalam doa-doa dan munajat kita :

1.      Suara lidah tidak sesuai dengan suara hati, jika suara lidah sesuai dengan suara hati, Allah akan mengabulkan apa saja yang kita inginkan, sebaliknya suara lidah yang berbenturan dengan suara hati menyebabkan doa kita tertunda. Maka penting sekali kita harus hanya terfokus pada suara hati dan suara lisan yang saling bersinergi.
Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat Qaf ayat 16 yang artinya :

“dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya”

2.      Allah lebih mengetahui jalan terbaik bagi kita, jadi ketika doa kita belum dikabulkan ini bukan berarti Allah tidak sayang kepada kita, namun Allah belum mengabulkan karena tahu apa yang terbaik bagi kita, dan tidak boleh jika kita berprasangka buruk kepada Allah, tetapi kita harus berpikiran positif.

3.      Dosa kita menumpuk, kalau dosa kita menumpuk, berarti kita sudah banyak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, apabila kita melakukan apa yang dilarang oleh Allah itu artinya kita tidak cinta kepada Allah.

Yang kedua adalah energi syukur, betapa kuatnya Al-Quran memberikan atau mengalirkan energi syukur ini kepada kita, syukur bisa kita sebut dengan memperlihatkan pengaruh nikmat Ilahi yang melekat pada diri kita, yaitu bisa kita sebut juga menghargai segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. 

Adapun cara-cara mengenal rasa syukur tersebut, bisa dengan cara-cara seperti ini :

1.      Mengenal nikmat Allah
2.      Siap menerima nikmat Allah
3.      Memanfaatkan nikmat sesuai dengan kemauan sang pemberi nikmat
Sebagaimana yang disampaikan Allah dalam surat Ad-dhuha yat 11
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (bersyukur)”

Selanjutnya adalah energi sabar, kita seringkali menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan sabar, Allah seringkali menggandengkan rasa sabar dengan shalat, pertolongan Allah, dan orang-orang yang beriman.

Ketika kita mendapatkan masalah dalam kehidupan kita, dan kita membaca Al-Quran maka kita akan mendapatkan ketenangan jiwa, karena Al-Quran mengalirkan rasa sabar itu kepada kita. Sabar bukanlah pasrah dan berdiam diri ketika kita belum mendapatkan sesuatu, namun sabar adalah upaya yang berkelanjutan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut.

Kesuksesan sangat dipengaruhi sekali karakter diri, tetapi karakter yang tidak memiliki rasa sabar sangat susah sekali baginya untuk mendapatkan keseuksesan tersebut, jadi kita bisa menyimpulkan bahwa sabar adalah jalan utama untuk mendapatkan kesuksesan itu. Sebagaimana perkataan Rasulullah yang diriwayatkan oleh ahmad : “Dan ketahuilah bahwa pertolongan itu datangnya bersama dengan kesabaran” ( HR Ahmad )

Refrensi :
Rusdin S. Rauf, Quranic Law of Attraction, Mizan Publika, Jakarta 2008