Rabu, 11 Mei 2011

Al-Quran Sebagai Petunjuk Dalam Kehidupan


 “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini” (Q.S. Al- Jaatsiyah: 20) 

Al-quran adalah kalamullah, yang penuh rahmat diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Di dalamnya terdapat Wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi yang meyakini, mempelajari dan mengamalkannya. 
Sama seperti lautan yang luas, Al-Qur’an tenang, jernih dan suci. Makna dan kandungan yang terdapat di dalam Al-Quran hanya akan bisa dipahami oleh orang-orang yang berhati jernih pula. Al-Qur’an merupakan  sumber hidayah Al-Quran adalah obat, penenang bagi setiap jiwa manusia yang membacanya. Al-Qur’an adalah Al-Huda, petunjuk jalan menuju Hidayah Allah, jalan yang lurus dan terang

“Sesungguhnya telah Kami turunkan sebuah kitab (Al-Qur’an) kepadamu, yang didalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu, apakah kamu tiada memahaminya?” (Q.S. Al-Anbiya: 10)

Kelebihan manusia daripada makhluk Allah lainnya, bahwa manusia memiliki pikiran ( akal ) dan perasaan, namun dengan kelebihan yang dimiliki ini manusia masih saja sering keliru, lalai dan bahkan tidak tahu bagaimana mempergunakan kedua kelebihan yang diberikan Allah ini untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat kelak.
Kedua kelebihan yang dimiliki manusia ini tidak akan berjalan dengan baik jikalau keduanya sudah dikuasai oleh hawa nafsu, hal ini dapat menyebabkan manusia merugikan dirinya dan sekaligus orang lain. Dan ketika kedua kelebihan ini yaitu pikiran ( akal ) dan perasaan telah dikuasai oleh hawa nafsu maka akan timbullah kezhaliman, keributan, perselisihan, bentrok, sampai pertumbahan darah.
Manusia tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan baik dan benar dengan bersandarkan kepada pikirannya saja,  sebagaimana yang disampaikan oleh Haxly : Sejarah yang telah lampau mengatakan kepada kita, tidak ada manusia yang selamat jika ia memperalat dan berpedoman pada akalnya saja. Sebab akal itu hanya alat pertimbangan untuk menilai baik dan buruk. Karena itu harus juga ada penilai yang menentukan mana sifat-sifat baik dan mana sifat-sifat buruk, agar akal dapat bekerja benar dalam tugasnya sehari-hari.
Untuk itulah Allah SWT menurunkan Al-quran kepada umat manusia, Allah tidak menciptakan manusia layaknya jam, yang setelah dibuat dibiarkan berjalan dengan sendirinya, namun Allah memberikan manusia petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia ini, Petunjuk itu adalah Al-Quran.
Kenapa manusia membutuhkan Al-Quran sebagai petunjuk :
1.      Karena tema pembahasan di dalam Al-Quran itu adalah memang mengenai manusia
2.      Karena melalui Al-Quran itulah manusia dapat mengetahui hakikat dirinya dan kemampuan yang sebenarnya. Segala teori yang dibuat mengenai dirinya dan kehidupan dunia ini hanyalah hasil perkiraan khayali.
3.      Al-Quran bertujuan menyeru dan mengajak manusia ke jalan yang benar, jalan kebahagiaan, serta mengingatkan manusia dari jalan yang salah yang akan menjerumuskan manusia dalam lembah kehinaan dan kesesatan.
Allah SWT berfirman :
قد جاءكم من الله نور وكتاب مبين يهدى به الله من اتبع رضوانه سبل السلام ويخرجهم من الظلمات إلى النور بإذنه ويهديهم إلى صراط مستقيم.
Artinya : ….. Sesungguhnya telah dating kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izin-Nya serta menunjuki mereka ke jalan yang lurus. ( QS 5:15-16).
Hal ini jelas sekali buktinya dalam sejarah, kita lihat saja zama ketika Nabi Muhammad belum diutus, pada masa itu bangsa arab dikenal dengan sebutan jahiliyyah, akhlak mereka porak-poranda, perbuatan mereka pun tidak jauh bedanya dengan binatang, tidak memiliki perasaan, mengubur bayi-bati perempuan hidup-hidup, bermain judi, mabuk-mabukan, tetapi setelah Allah mengutus Nabi Muhammad dan mewahyukan kepada beliau ajaran-ajaran, perintah-perintah yang baik dan larangan-larangan teradap perbuatan yang sia-sia, sejak itulah bangsa arab memulai perdaban baru yang lebih baik. Wahyu itulah yang kita kenal dengan sebutan Al-Quran.
Perintah dan larangan (wahyu) yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad itu, turun bukan tanpa sebab, tetapi turunnya dengan sebab-sebab yang jelas, sesuai dengan perilaku dan kondisi umat pada masa itu.  Dan turunnya perintah dan larangan itupun tidak sekaligus, namun turun secara berangsur-angsur. Karena Al-Quran turun sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia, maka oleh karena itu Al-Quran juga disebut sebagai Al-Huda.

Refrensi
Drs. Abubakar Muhammad, Membangun Manusia Seutuhnya Menurut Al-Quran, Al-Ikhlas, Surabaya
Dasrghaib Shirazi, Masyarakat Menurut Al-Quran, Penertbit Al-Huda, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar