Jumat, 13 Mei 2011

Al-Quran Sebagai Pusat Energy, Tak Dapat Diragukan


 Al-Quran merupakan pusat energi, ia memiliki energi yang tidak dapat dimusnahkan karena semua energy yang ada dalam Al-Quran merupakan energi yang Maha Dahsyat yang berasal dari Allah SWT. Energi-energi tersebut tersalurkan dari Al-Quran kepada pembaca-pembacanya. Energi Al-Quran mencakupi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia, pendidikan, sejarah, kesuksesan, pengorbanan, dan lain-lain, tapo pada pembahasan sekarang ini kita hanya membahas sebagian kecil saja dari energi yang ada dalam kandungan tersebut, sebagian kecil dari energi yang dikandung Al-Quran ini saja sudah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia, itu artinya, yang dimiliki Tuhan sangat luas,  yang dimiliki manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan Kuasa Tuhan.

Energi doa, doa sama halnya dengan membaca Al-Quran, karena keduanya memiliki kesamaan, yaitu cara manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan, orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Quran maka energi doa akan selalu mengalir padanya, setiap permohonan mereka seringkali dijawab langsung oleh Allah SWT. Energi doa dari Al-Quran itu mengalir dan berubah menjadi sesuatu yang konkrit yaitu tercapainya keinginan yang diharapkan. 

Kita sering bertanya-tanya kenapa doa kita sulit dikabulkan ? padahal kita sudah bersusah payah berusaha, beribadah di tengah malam, tetapi doa tidak jua kunjung dikabulkan. Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa kita belum juga mendapatkan apa yang kita minta dalam doa-doa dan munajat kita :

1.      Suara lidah tidak sesuai dengan suara hati, jika suara lidah sesuai dengan suara hati, Allah akan mengabulkan apa saja yang kita inginkan, sebaliknya suara lidah yang berbenturan dengan suara hati menyebabkan doa kita tertunda. Maka penting sekali kita harus hanya terfokus pada suara hati dan suara lisan yang saling bersinergi.
Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat Qaf ayat 16 yang artinya :

“dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya”

2.      Allah lebih mengetahui jalan terbaik bagi kita, jadi ketika doa kita belum dikabulkan ini bukan berarti Allah tidak sayang kepada kita, namun Allah belum mengabulkan karena tahu apa yang terbaik bagi kita, dan tidak boleh jika kita berprasangka buruk kepada Allah, tetapi kita harus berpikiran positif.

3.      Dosa kita menumpuk, kalau dosa kita menumpuk, berarti kita sudah banyak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, apabila kita melakukan apa yang dilarang oleh Allah itu artinya kita tidak cinta kepada Allah.

Yang kedua adalah energi syukur, betapa kuatnya Al-Quran memberikan atau mengalirkan energi syukur ini kepada kita, syukur bisa kita sebut dengan memperlihatkan pengaruh nikmat Ilahi yang melekat pada diri kita, yaitu bisa kita sebut juga menghargai segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. 

Adapun cara-cara mengenal rasa syukur tersebut, bisa dengan cara-cara seperti ini :

1.      Mengenal nikmat Allah
2.      Siap menerima nikmat Allah
3.      Memanfaatkan nikmat sesuai dengan kemauan sang pemberi nikmat
Sebagaimana yang disampaikan Allah dalam surat Ad-dhuha yat 11
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (bersyukur)”

Selanjutnya adalah energi sabar, kita seringkali menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan sabar, Allah seringkali menggandengkan rasa sabar dengan shalat, pertolongan Allah, dan orang-orang yang beriman.

Ketika kita mendapatkan masalah dalam kehidupan kita, dan kita membaca Al-Quran maka kita akan mendapatkan ketenangan jiwa, karena Al-Quran mengalirkan rasa sabar itu kepada kita. Sabar bukanlah pasrah dan berdiam diri ketika kita belum mendapatkan sesuatu, namun sabar adalah upaya yang berkelanjutan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut.

Kesuksesan sangat dipengaruhi sekali karakter diri, tetapi karakter yang tidak memiliki rasa sabar sangat susah sekali baginya untuk mendapatkan keseuksesan tersebut, jadi kita bisa menyimpulkan bahwa sabar adalah jalan utama untuk mendapatkan kesuksesan itu. Sebagaimana perkataan Rasulullah yang diriwayatkan oleh ahmad : “Dan ketahuilah bahwa pertolongan itu datangnya bersama dengan kesabaran” ( HR Ahmad )

Refrensi :
Rusdin S. Rauf, Quranic Law of Attraction, Mizan Publika, Jakarta 2008



Kamis, 12 Mei 2011

القرأن الكريم


معنى القرأن
 
القرأن هو كلام الله المنزل على نبيه محمد صلى الله عليه وسلم بوسيلة جبريل المعجز بلفظه المتعبد بتلاوته المنقول إلينا بالتواتر المكتوب في المصاحف من أول سورة الفاتحة إلى أخر سورة الناس.

أسماء القرأن
للقرأن أسماء كثيرة بل أشهر الإسم للقرأن يعني :

1.   القرأن ( إن هذا القرأن يهدي للتي هي أقوم ( الإسراء : 9
2.   الفرقان، لأنه فرق بين الحق والباطل ( تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا) ( سورة ، ق : 1
3.   الذكر سمى بهذا الإسم لأنه يشمل المواعظ، والزواجر وأخبار الأنبياء والأمم الماضية ( وإنه لذكرلك ولقومك) ( الزخرف : 44
4.   الكتاب، بمعنى الجمع والضم. ( لقد أنزلنا إليكم كتابا فيه ذكركم ) (الأنبياء : 10
5.   التنزيل، مصدر أريد به المنزل لنزوله من عندالله تعالى

نزل القرأن على محمد صلى الله عليه وسلم النبي العربي الأمي. نزل القرأن في خلال ثلاث وعشرين سنة وكان أول نزولا ( العلق 1-5 ) وأخر ما نزل قوله تعالى ( اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا. المائدة : 3 

والسور في القرأن نقسمه إلي قسمين المكي والمدني، و نبحث عن عدة سورة المكي والمدني : المكي هو ما نزل قبل الهجرة والمدني ما نزل بعدها، سواء نزل بمكة أو المدينة المنورة، عام الفتح أم عام حجة الوداع.

خصائص المكي والمدني
1.   أن كل سورة فيها ( يا أيها الناس ) وليس فيها ( يا أيها الذين أمنوا ) فهي مكية، وفي سورة الحج بعض أيات فيه خلاف.
2.   أن كل سورة فيها قصة أدم عليه السلام وإبليس فهي مكية سوى سورة البقرة.
3.   أن كل سورة فيها ( كلا ) فهى سورة مكية.
4.   أن كل سورة ذكر فيها الحدود والفرائض فهى مدنية.
5.   أن كل سورة فيها ذكر المنافقين فهى المدنية سوى سورة العنكبوت.

أسماء الكتاب للقرأن
1.   زيد بن ثابت
2.   على بن أبي طالب
3.   عثمان بن عفان
4.   عبد الله بن مسعود
5.   أنس بن مالك
6.   أبي ابن كعب
7.   عبد الله بن السلام
8.   معاوية بن أبي صفيان

The Energy of the Quran


Make this Qur'an as a foundation of my life
Oh my lord you are the controler of the nature



We need to know that the Quran is the center of energy, Quran provides us with much of energy, and the energy in the Quran cant be destroyed because energy is from God. Everythingis in the Quran is the truth, education, history, success, sacrifice and etc, are all there in al-quran.

but we are discussing now only three energy :
1.      Prayer energy
2.      thanksgiving energy
3.      patient energy

Prayer and reading the Quran is almost the same activity, cause both are ways how to communicate with god, we often read the Quran but  that never changed our lives, this is because we do not apply the doctrine in the Quran. 

why prayers are not granted by the god?

1.      what is said in the mouth is not the same as that in the heart
2.      god knows what is best for us
3.      our wrong is very much

The more we are grateful, we will get more and more pleasure. And how to know grateful or thanksgiving?

1.      know the blessings of God
2.      ready to receive God's gift
3.      use it according to the will of god

Patient ( sabar ) is the true power of succes , when we have problems and we read the quran we will be calm, this cause Quran give us the energy of patient. patience is not a resignation and not do something, but the patient is to trying.

                 

Refrensi :
Rusdin S. Rauf, Quranic Law of Attraction, Mizan Publika, Jakarta 2008

Rabu, 11 Mei 2011

Krisis Kepemimpinan di Dunia Islam dan Konsep Leadership dalam Al-Quran


A. Dinamika dalam Kepemimpinan
Pemimpin merupakan sesuatu yang paling urgen dalam pemerintahan, tanpa adanya pemimpin maka suatu pemerintahan tidak akan berjalan, karena pemimpin merupakan icon promotor dalam suatu pemerintahan.
Beberapa negara di timur tengah sedang mengalami gejolak politik, seperti Libia, Tunisia dan mesir, ketiga negara ini mengusung islam sebagai agama resmi negaranya, permasalahan dasar pada setiap negara tersebut adalah masalah kepemimpinan jadi dapat kita simpulkan bahwa Dunia Islam sekarang sedang mengalami Krisis kepemimpinan.

Untuk mengetahui penyebab krisis kepemimpinan ini maka kita menganalisa sistem kepemimpinan zaman sekarang dan membandingkannya dengan pemimpin-pemimpin yang sukses di zaman dahulu, karena sejarah merupakan pelajaran penting, sebagaimana dikatakan presiden pertama republik Indonesia “JAS MERAH” jangan pernah lupakan sejarah. Perlawanan yang muncul dali kalangan rakyat rakyat kepada pemimpin dipicu oleh naiknya harga kebutuhan sehari-hari masyarakat, bahan pangan, sandangb BBM, dan kebutuhan lain yang bersifat urgent bagi kelangsungan hidup. Namun tidak banyak pemimpin yang memperhatikan permasalahan rakyat ini , yang mereka pikirkan hanya orang-orang yang berada di “lingkungan sekitar mereka”. 

Kepemimpinan dikatakan gagal apabila tidak dapat memenuhi hak-hak masyarakat. Sekarang kekuasaan dijalankan semaunya, hanya pihak-pihak tertentu saja yang bisa menikmati hak-hak mereka. Berkaca kepada era rasulullah dan sahabat

Masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, kegagalan dan keberhasilan suatu organisasi maupun suatu komunitas masyarakat dalam mecapai target dan tujuan sangat tergantung kepada kemampuan pemimpinnya dalam megatur dan mengendalikan roda kepemimpinannya. 

Kelahiran seorang pemimpin yang memiliki kualitas dan dedikasi tinggi bagi kemaslahatan umat manusia, tidak dapat dilakukan semudah membalik telapak tangan. Lahirnya seorang pemimpin yang memenuhi seluruh kriteria memerlukan proses dalam waktu yang tidak sebentar.

Islam dalam pentas sejarah dunia mengalami masa pasang dan surut silih berganti, sekilas pandang keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh pemimpin-pemimpin dari berbagai generasi tersebut menjadi indikator terjadinya degradasi maupun penguatan terhadap nilai-nilai dan semangat Islam.

Masa depan adalah masa yang sangat kompleks dengan bertambahnya usia zaman dan jumlah penduduk maka akan bertambah juga problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat , lebih-lebih kalau kita amati degradasi moral yang sedang berlangsung pada saat ini, tentu tugas dari pemimpin-pemimpin umat masa depan adalah teramat berat.

Untuk mengelola dan memanajemen organisasi dibutuhkan keahlian dan keterampilan tertentu untuk menjamin terselenggaranya roda organisasi dengan sebaik-baiknya. Untuk itu sebelum memulai tahapan pengelolaan sebuah organisasi harus harus dipahami benar kultur dan karakteristik yang sudah terbangun di organisasi tersebut. Tujuan dari proses pemahaman ini adalah untuk menghindari terjadinya konflik-konflik yang tidak perlu terjadi yang akan banyak menguras pikiran dan perhatian. Pola-pola seperti inilah yang harus difahami oleh seorang pemimpin atau manager yang baru memasuki lingkungan sebuah organisasi sehingga dia akan mendapatkan dukungan penuh yang diperlukan untuk membangun organisasi tersebut.

Karakteristik kepemimpinan rasulullah adalah kejujuran yang teruji dan terbukti. Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kredibilitas ( kepercayaan ) sebagai seorang pemimpin, di samping itu juga, cakap, cerdas, inovatif, berwawasan ke depan, tegas tapi rendah hati, pemberani tapi bersahaja, kuat fisik dan tahan penderitaan.

Pola kepemimpinan rasulullah dapat dijadikan rujukan yang utama dalam kehidupan umat manusia.
Seorang pemimpin berfungsi memastikan seluruh tugas dan kewajiban dilakasanakan dalam suatu organisasi. Seorang pemimpin adalah seorang yang unik dan tidak diwariskan secara otomatis akan tetapi menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki karakteristik tertentu yang timbul pada situasi-situasi yang berbeda.

orang paling berpengaruh sepanjang sejarah menurut Michael heart dalam bukunya yang berjudul "100 Tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah". lantas bagaimana beliau hingga memiliki pengaruh yang begitu besar. Kita ketahui bahwa sejak kecil Beliau telah memiliki jiwa kepemimpinan dan jiwa sebagai orang yang begitu mengasihi banyak orang. Banyak hal yang dapat diambil sebagai contoh dari sang Nabi ini,antara lain Beliau selalu menjaga ucapan,perbuatan ,serta tingkah laku beliau.

B. Kepemimpinan menurut Al-Quran
و إذ قال للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة ......( البقرة 30 )
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi ( Al-baqarah ayat 30 )

Ayat-ayat yang menjelaskan tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seroang pemimpin :
1. Berpengetahuan luas, kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap hal ini diungkapkan dalam surat mujadalah ayat 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berlapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah “ niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Mujadalah ayat 11 )

2. Bertindak adil, jujur dan konsekuen, diterangkan dalam surat An-nisa ayat 58 :
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل ...... ( النساء 58 )
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berbuat, menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya ( dan menyuruh kamu ) apabila menetapkan hokum diantara kamu, supaya menetapkan dengan adil.

3. Bertanggung jawab
... ولا تكسب كل نفس إلا عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى (الأنعام 163 )
Artinya : dan tidaklah seorang membuat dosa, melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.

4. Selektif terhadap informasi
Surat Al-Hujurat ayat 6 menerangkan yang artinya :
“hai orang-orang yang beriman jika dating kepadamu orang fasiq membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak melimpahkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu” ( Al-hujurat ayat 6 )

5. Memberikan peringatan
وذكر فإن الذكر تنفع المؤمنين (الذاريات : 55)
Artinya : dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman ( Zariyat ayat 55 )

6. Memberikan petunjuk dan pengarahan, hal ini diterangkan dalam surat As-sajadah ayat 24 :
وجعلنا منهم أئمة يهدون بأمرنا لما صبروا وكانوا بأياتنا يوقنون (السجدة:24)
Artinya : dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk, dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami ( As-Sajadah ayat 24 )

Jika semua faktor dilaksanakan oleh pemimpin dan segenap anggotanya dengan penuh rasa tanggung jawab maka akan terciptalah mekanisme roda kepemimpinan yang harmonis, berjalan lancer, tertib, dengan demikian keberhasilan dan kemenangan akan mudah dicapai.

Refrensi
Drs Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Quran, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1983




Al-Quran dan Sains



Al-Quran senantiasa ditelaah secara intensif oleh umat Islam karena Al-Quran merupakan pedoman hidup, hampir semua aspek kehidupan umat Islam dirujuk dari Al-Quran, termasuk perkembangan sains dan tekhnologi yang berpengaruh besar terhadap kehidupan umat manusia.
Enstein yang merupakan tokoh ilmuan yang sangat terkenal pun mengatakan, science without religion is blind and religion without science is limp, ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh. Kata-kata yang diucapkan oleh Enstein ini sangat dalam maknanya dan sangat Agamis, bahkan walaupun Enstein tak pernah mendeglarasikan dirinya sebagai seorang muslim, namun esensi dari perkataannya ini sangat sesuai dengan Islam.
Kita mengenal wahyu yang pertama kali diturunkan Allah kepada nabi Muhammad :
إقرأ بإسم ربك الذي خلق- خلق الإنسان من علق – إقرأ وربك الأكرم – الذي علم بالقلم – علم الإنسان مالم يعلم ( العلق 1-5)
Ayat di atas menyuruh umat Islam agar senantiasa membaca, sebenarnya kata bacalah disini bukan hanya membaca buku-buku, namun membaca segala ciptaan Allah, alam, kejadian-kejadian, pengalaman hidup dan lainnya. Dengan terus membaca atau belajar maka manusia akan terus berkembang dan menemukan kemajuan, tetapi kemajuan itu harus tetap dilandasi oleh agama, sebagaimana yang disampaikan oleh Enstein, bahwa keduanya ( Agama dan Science ) saling membutuhkan.
Al-Quran sebagai petunjuk bagi kehidupan, berarti Al-Quran merupakan sumber kebenaran, sumber kebenaran yang sangat ilmiah. Ilmu pengetahuan yang berkembang pada abad terakhir ini telah berhasil mengungkapkan banyak realitas dari sifat alam semesta. Hal-hal yang belum terungkap pada saat ditemukannya nanti akan menjadi bukti kemukjizatan Al-Quran bahwa ia benar0benar fiman Allah yang maha mengetahui alam ghaib.
banyak penemuan terkait dengan alam semesta sangat cocok dengan dengan pernyataan Al-Quran, para ilmuan menyatakan bahwa asal-usul alam semesta adalah either, sementara Al-Quran juga menyatakan bahwa alam semesta ini adalah dari asap ( nebulae ) sebagaimana disebutkan dalam surat fushilat ( 41 : 11 ) yang artinya :
Kemudian Dia menuju pada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap”.
Dan ketika para ilmuan pun bertanya dan meneliti tentang jasad firaun yang tidak membusuk ketika berada di lautan, maka Al-Quran pun sudah lebih dulu menjelaskan tentang hal itu. Ini tertulis dalam surat Yunus ayat 91-92 yang artinya :
"Maka pada hari ini Kami Selamatkan badanmu (Fir'aun), supaya menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahmu, dan kebanyakan manusia melalaikan tanda-tanda kekuasaan Kami."
Al-Quran sangat badapat dapat dipakai sebagai rujukan berbagai jenis ilmu pengetahuan baik yang ilmu pengetahuan eksakta maupun non eksakta contoh dari hal-hal tersebut :
1.      Rotasi bumi dijelaskan secara tersirat di dalam Al-Quran, sehingga mengartikannya perlu penalaran dengan dalil Aqliyah dan pengetahuan yang luas : “ Di telah menciptakan langit bumi dengan sebenarnya. Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Semuanya beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Ketahuilah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penganmpun ( QS Az-zumar 39 : 5 )

“dan engkau lihat gunung-gunung itu, engkau kira ia tetap berada pada tempatnya padahal berjalan bagaikan awan yang berjalan” ( An-naml 27:88)

Dari dua ayat di atas maka kita akan memahami secara langsung bahwa bumi berputar pada porosnya.
Dengan penalaran sederhana dari ayat di atas kita akan memahami hal lain :
a.       Bumi berputar pada porosnya sehingga terjadi perubahan dari keadaan siang menjadi malam.
b.      Bumi berputar pada porosnya sehingga terjadi pergerakan angin yang menyebabkan terjadinya hujan, terjadi penyerbukan bunga dan menyebabkan terjadinya buah, perahu layar di lautan dapat bergerak karena angin, terjadinya perubahan musim dan lain sebagainya.
c.       Bumi berbentuk bulat sama hal nya matahari dan bulan yang tampak bulat “ semuanya” beredar menurut waktu yang telah ditentukan.
2.      Pengetahuan biologi, yaitu tentang makhluk banyak juga tersurat dan tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran
“ dan bumi diletakkan-Nya bagi makhluk, padanya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak ( mayang ) dan biji-bijian yang berkulit dan harum. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? ( Ar-rahman 55: 10-13)
Apabila kita perhatikan dengan cermat ayat tersebut maka kita akan memahami bahwa proses terjadinya tanaman dan hewan pada akhirnya diperuntukan bagi kehidupan manusia.

Bukan hanya membahas tentang ilmu eksakta Al-Quran juga banyak menerangkan tentang secarah, sejarah, tanpa sejarah manusia juga tidak akan pernah berkembang dan maju, kemajuan sekarang ini adalah karena banyak evaluasi pada kegagalan pada masa lalu, dan Al-Quran menerangkan dan menceritakan tentang umat-umat dan kejadian pada masa lalu yang dapat diambil pelajarannya dan bahan evaluasi agar bias lebih baik.
Sepert sejarah kenapa Allah membiarkan jasad firaun ada sampai sekarang :
“ maka pada hari ini Kami selamatkan engkau dengan badanmu supaya menjadi pelajaran bagi orang-orang yang dating sesudahmu dan kebanyakan manusia melalaikan tanda-tanda kekuasaan Kami ( QS Yunus 10: 92 )

Yang kami jelaskan di atas hanya sebagian kecil dari ayat-ayat Al-Quran dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang ilmu pengetahuan, yang semuanya merupakan pelajaran dan petunjuj bagi manusia dalam meniti kehidupan di dunia ini.

Refrensi
Wisnu Arya Wardhana, Melacak Teori Einsten dalam Al-Quran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006