Rabu, 11 Mei 2011

Al-Quran dan Sains



Al-Quran senantiasa ditelaah secara intensif oleh umat Islam karena Al-Quran merupakan pedoman hidup, hampir semua aspek kehidupan umat Islam dirujuk dari Al-Quran, termasuk perkembangan sains dan tekhnologi yang berpengaruh besar terhadap kehidupan umat manusia.
Enstein yang merupakan tokoh ilmuan yang sangat terkenal pun mengatakan, science without religion is blind and religion without science is limp, ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh. Kata-kata yang diucapkan oleh Enstein ini sangat dalam maknanya dan sangat Agamis, bahkan walaupun Enstein tak pernah mendeglarasikan dirinya sebagai seorang muslim, namun esensi dari perkataannya ini sangat sesuai dengan Islam.
Kita mengenal wahyu yang pertama kali diturunkan Allah kepada nabi Muhammad :
إقرأ بإسم ربك الذي خلق- خلق الإنسان من علق – إقرأ وربك الأكرم – الذي علم بالقلم – علم الإنسان مالم يعلم ( العلق 1-5)
Ayat di atas menyuruh umat Islam agar senantiasa membaca, sebenarnya kata bacalah disini bukan hanya membaca buku-buku, namun membaca segala ciptaan Allah, alam, kejadian-kejadian, pengalaman hidup dan lainnya. Dengan terus membaca atau belajar maka manusia akan terus berkembang dan menemukan kemajuan, tetapi kemajuan itu harus tetap dilandasi oleh agama, sebagaimana yang disampaikan oleh Enstein, bahwa keduanya ( Agama dan Science ) saling membutuhkan.
Al-Quran sebagai petunjuk bagi kehidupan, berarti Al-Quran merupakan sumber kebenaran, sumber kebenaran yang sangat ilmiah. Ilmu pengetahuan yang berkembang pada abad terakhir ini telah berhasil mengungkapkan banyak realitas dari sifat alam semesta. Hal-hal yang belum terungkap pada saat ditemukannya nanti akan menjadi bukti kemukjizatan Al-Quran bahwa ia benar0benar fiman Allah yang maha mengetahui alam ghaib.
banyak penemuan terkait dengan alam semesta sangat cocok dengan dengan pernyataan Al-Quran, para ilmuan menyatakan bahwa asal-usul alam semesta adalah either, sementara Al-Quran juga menyatakan bahwa alam semesta ini adalah dari asap ( nebulae ) sebagaimana disebutkan dalam surat fushilat ( 41 : 11 ) yang artinya :
Kemudian Dia menuju pada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap”.
Dan ketika para ilmuan pun bertanya dan meneliti tentang jasad firaun yang tidak membusuk ketika berada di lautan, maka Al-Quran pun sudah lebih dulu menjelaskan tentang hal itu. Ini tertulis dalam surat Yunus ayat 91-92 yang artinya :
"Maka pada hari ini Kami Selamatkan badanmu (Fir'aun), supaya menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahmu, dan kebanyakan manusia melalaikan tanda-tanda kekuasaan Kami."
Al-Quran sangat badapat dapat dipakai sebagai rujukan berbagai jenis ilmu pengetahuan baik yang ilmu pengetahuan eksakta maupun non eksakta contoh dari hal-hal tersebut :
1.      Rotasi bumi dijelaskan secara tersirat di dalam Al-Quran, sehingga mengartikannya perlu penalaran dengan dalil Aqliyah dan pengetahuan yang luas : “ Di telah menciptakan langit bumi dengan sebenarnya. Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Semuanya beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Ketahuilah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penganmpun ( QS Az-zumar 39 : 5 )

“dan engkau lihat gunung-gunung itu, engkau kira ia tetap berada pada tempatnya padahal berjalan bagaikan awan yang berjalan” ( An-naml 27:88)

Dari dua ayat di atas maka kita akan memahami secara langsung bahwa bumi berputar pada porosnya.
Dengan penalaran sederhana dari ayat di atas kita akan memahami hal lain :
a.       Bumi berputar pada porosnya sehingga terjadi perubahan dari keadaan siang menjadi malam.
b.      Bumi berputar pada porosnya sehingga terjadi pergerakan angin yang menyebabkan terjadinya hujan, terjadi penyerbukan bunga dan menyebabkan terjadinya buah, perahu layar di lautan dapat bergerak karena angin, terjadinya perubahan musim dan lain sebagainya.
c.       Bumi berbentuk bulat sama hal nya matahari dan bulan yang tampak bulat “ semuanya” beredar menurut waktu yang telah ditentukan.
2.      Pengetahuan biologi, yaitu tentang makhluk banyak juga tersurat dan tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran
“ dan bumi diletakkan-Nya bagi makhluk, padanya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak ( mayang ) dan biji-bijian yang berkulit dan harum. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? ( Ar-rahman 55: 10-13)
Apabila kita perhatikan dengan cermat ayat tersebut maka kita akan memahami bahwa proses terjadinya tanaman dan hewan pada akhirnya diperuntukan bagi kehidupan manusia.

Bukan hanya membahas tentang ilmu eksakta Al-Quran juga banyak menerangkan tentang secarah, sejarah, tanpa sejarah manusia juga tidak akan pernah berkembang dan maju, kemajuan sekarang ini adalah karena banyak evaluasi pada kegagalan pada masa lalu, dan Al-Quran menerangkan dan menceritakan tentang umat-umat dan kejadian pada masa lalu yang dapat diambil pelajarannya dan bahan evaluasi agar bias lebih baik.
Sepert sejarah kenapa Allah membiarkan jasad firaun ada sampai sekarang :
“ maka pada hari ini Kami selamatkan engkau dengan badanmu supaya menjadi pelajaran bagi orang-orang yang dating sesudahmu dan kebanyakan manusia melalaikan tanda-tanda kekuasaan Kami ( QS Yunus 10: 92 )

Yang kami jelaskan di atas hanya sebagian kecil dari ayat-ayat Al-Quran dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang ilmu pengetahuan, yang semuanya merupakan pelajaran dan petunjuj bagi manusia dalam meniti kehidupan di dunia ini.

Refrensi
Wisnu Arya Wardhana, Melacak Teori Einsten dalam Al-Quran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar